Kuroneko dan Hujan (Bag. 1)
Semarang, 2019 Aku Fafa dan suami aku Mas Yahya. Kami baru saja melangsungkan pernikahan sederhana beberapa bulan lalu dan memutuskan untuk tinggal mandiri di kos paviliun yang sederhana. Ada cerita dibalik kos paviliun mungil kami. Sebelum menikah, aku memiliki prinsip yang kuat untuk hidup terpisah dari orang tua setelah menikah, maka dari itu aku pun menyampaikan kepada Mas Yahya untuk mencari tempat tinggal (kos) yang nyaman dan berjodoh dengan kami. Kala itu sepulang kerja atau pada hari libur, kami selalu menyempatkan untuk mencari kos yang tepat dan lingkungannya nyaman untuk ditinggali, dan pastinya tidak terlalu jauh dari tempat kami bekerja. Setelah beberapa minggu mencari keliling sekitar kantor, kami belum menemukan yang cocok dan terjangkau dari segi harga dan jarak dari kantor. Ada saja faktor yang kami temui selama perjalanan pencarian kos pasutri. Ada kos yang cocok, tapi sudah penuh. Ada yang dekat namun lingkungannya tidak memenuhi persyaratan kami dan sebagainya