Kuroneko dan Hujan (Bag. 2)
[Bagian 2] Pada suatu hari, senja tak nampak dentuman petir dan angin yang berhembus sedikit kuat. Awan hitam dipadu dengan gelapnya langit menuju malam, air hujan mulai jatuh membasahi lingkungan kami. Malam itu aku sendirian tanpa ada yang menemani. Kebetulan Mas Yahya jadwalnya shift siang dan pulang malam. Biasanya aku tidur duluan, karena hujan memejamkan matapun tak bisa apalagi tidur. āIni kalau ada kucing, pasti gak sendiri minimal ada yang bisa diajak mainā, gumamku Waktu menunjukkan pukul 22.00 hujan terasa awet tak kunjung berhenti. Tiba-tiba ada suara motor datang, mas Yahya pulang. āAssalamuāalaikumā¦..ā, saut Mas Yahya āWaāalaikumsalam! Sebentar!ā, Jawabku Aku bergegas membukakan pintu karena diluar hujan masih cukup deras. Ketika aku membukakan pintu, tiba ā tiba .. āiyaa... waāalaikum..ehhh!!! kuciiing!ā, teriakku āiya ini dari tadi ngikutin mas dari gerbang situ sampai sini kehujananā, jawab mas ācepet masuk, mas!ā, jawab...